SAMARINDA – Searah dengan kebijakan
Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan bahwa setiap anak berhak atas
kelangsunga hidup dan diskriminasi, di Balaikota Senin (18/2) berlangsung
kegiatan sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus yang melibatkan para orang tua.
“Karena sesuai dengan
kekhususannya anak dengan kebutuhan khusus
tersebut memerlukan pola pendidikan berbeda sesuai tingkat keparahan kondisi
anak bersangkutan” demikian dikatakan Kepala Badan Perberdayaan Masyarakat dan
Perempuan Hj. Nurul Muminayati ketika membuka kegiatan pagi itu. Terlebih bagi
para orang tua lanjutnya, dalam menghadapi anak dengan kebutuhan
khusus ini tentu memerlukan kesabaran ekstra. Untuk itu kata dia, pihaknya
memandang perlu melakukan kegiatan ini guna lebih memberi pemahaman sehingga
bisa lebih memberi daya dorong tersendiri dalam upaya pemulihan, selain peran
penting guru ataupun terapis. “Selain orang tua peran guru dalam penangan anak
dengan kebutuhan khusus ini memang sangat diperlukan, sebab sebagaimana kita
ketahui tidak sedikit anak dengan kebutuhan khusus tersebut saat ini bersekolah
pada sekolah-sekolah umum”.jelasnya. Sementara itu, nara sumber dari Yayasan
Sinar Talenta, Widarwati menyebutkan, upaya pemenuhan hak-hak anak berkebutuhan
khusus saat ini sepenuhnya memang masih belum terpenuhi, baik itu dilingkungan
keluarga, disekolah dan juga dimasyarakat. “Bukan hanya di Samarinda, dalam
ukuran nasionalpun dari 1000 unit sekolah yang dibutuhkan saat ini baru 200
yang tersedia, itupun belum bisa berjalan semua” sebutnya. Hal
ini selain disebabkan oleh keterbatasan dana juga didukung minimnya SDM untuk
bidang tersebut. Untuk itu dia berharap dengan adanya sosialisasi ini bisa
lebih memberi pemahaman lebih bagi para orang tua dalam memberikan pola
pengasuhan bagi anak berkebutuhan khusus tersebut. ”Dengan keterbatasan
pancaindra ABK lebih lebih fokus dalam satu pandangan dalam dirinya, untuk itu
perlu penanganan dalam bagian lingkungan terlepas dari kompleksitas atau
kekurangannya, oleh sesab itu memang sangat dibutuhkan kesabaran dalam
menghadapinya” pesan Widar.(Hms3).Selasa, 19 Februari 2013
Baru 200 Unit Sekolah Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar